Kantong Plastik sekarang bayar Rp 200?

Sudah tahu kalau kantung plastik -yang biasanya diberi gratis saat membeli suatu barang- kini berbayar? Beberapa swalayan, supermarket, dan minimarket mulai memberlakukan kebijakan ini. Setiap kantung plastik dihargai 200 rupiah.
Mungkin banyak masyarakat yang bertanya-tanya dan kurang mengerti akan tujuan dari kebijakan ini. Ada yang bilang pemerintah dzalim terhadap rakyat kecil karena semakin memberatkan perekonomian mereka dan lain-lain.
Jangan suudzhan dulu dong. Dilihat dari sisi lingkungannya, plastik merupakan zat yang sulit terurai di lingkungan. Butuh waktu 10-20 tahun agar plastik bisa terurai sempurna di alam. Berbeda dari kertas yang hanya butuh waktu 2-5 bulan untuk terurai.
Contohnya adalah saat kita belanja bulanan di supermarket. Berapa banyak plastik yang kita dapatkan untuk membungkus seluruh barang yang kita beli? Jika kita mendapatkan 3 plastik saja dalam sebulan dan dikali dengan 200 juta penduduk Indonesia, maka ada 600 juta plastik dalam sebulan. Itu baru Indonesia, belum dunia dan belum dalam satu tahun.
Kebayang kan berapa banyak plastik yang akan ada di bumi selama 10-20 tahun karena plastik susah sekali terurai? :(
Kita sebagai masyarakat harusnya bersyukur karena pemerintah aware dan berani mengambil tindakan ini.
Kalau ada yang bilang bayar plastik memberatkan masyarakat, saya malah jadi bingung. Memang apa susahnya sih bawa tas goodie bag sendiri dari rumah atau paling nggak bawa plastik bekas deh. Bukan berarti pemerintah mau ambil untung dari kantong plastik yang seharga 200 rupiah itu. Tapi justru ini langkah yang pemerintah mau terapkan untuk mengurangi pemakain kantong plastik.
Di negara luar sendiri, masyarakatnya menggunakan kantong dari kertas untuk belanjaan mereka.

Ini adalah dampak dari konsumsi plastik manusia di bumi :(

Note:
Tulisan ini dibuat setelah membaca statement dari orang yang hanya melihat dari satu sisi yang menurut mereka merugikan. Apalagi yang dibaca negatif statement dari orang yang harusnya paham atas dampak lingkungan ini. :(